Suku Sasak adalah suku asli penduduk Pulau Lombok. Mereka menggunakan Bahasa Sasak dan mayoritas menganut agama Islam. Ya, memang jauh berbeda dengan tetangga pulau sebelah, Bali, yang mayoritas beragama Hindu. Aku semacam mengalami culture shock begitu menginjak Pulau Lombok. (read the trip here)
Penjelasan lebih rinci tentang Suku Sasak dapat dibaca disini, readers.
source: http://sosbud.kompasiana.com |
Nah, sekadar saran untuk readers yang ingin menikahi gadis Sasak: culik gadis itu, bawa lari tanpa sepengetahuan keluarganya, bila sehari semalam tidak ada kabar maka dianggap gadis itu telah menikah!
Menculik untuk menikah lebih kesatria dibandingkan meminta kepada orang tuanya, itulah tradisi yang dipegang teguh oleh Suku Sasak dalam adat-istiadat pernikahannya. Untuk urusan perjodohan, suku ini menyerahkan semuanya pada sang anak. Bila keduanya sudah saling suka, tidak perlu menunggu lama untuk menikah, culik saja anak gadis itu kemudian titipkan ke kerabat laki-laki. Setelah sehari menginap pihak kerabat laki-laki mengirim utusan ke pihak keluarga perempuan sebagai pemberitahuan bahwa anak gadisnya telah diculik. Istilah setempat untuk proses 'penculikan' ini adalah "merarik". Kurang unik apalagi, ya? :D
Hal unik selanjutnya adalah kebiasaan membersihkan lantai rumahnya. Lantai rumah mereka sekilas nampak terbuat dari semen, tapi ternyata bahan utamanya adalah pasir. Untuk membersihkan lantai rumahnya, warga desa Sade menggunakan kotoran sapi yang dicampur dengan air setiap seminggu sekali. Tujuannya adalah lantai tetap hangat di musim hujan, namun dingin di musim panas. Memang benar adanya, lho! Hawanya sejuk sekali dalam rumah ini, meskipun cuaca di luar terasa gerah. Meskipun menggunakan kotoran hewan, tidak ada bau tidak sedap tercium dari rumah ini. Selain itu kebiasaan unik ini terbukti ampuh mengusir nyamuk juga! Tertarik mencoba, readers? :p
In the end, I got a Sasaknese taxi driver! Hahaha... suatu kebetulan yang menyenangkan ya? Sopir taksi yang mengantarku ke bandara ini ramah luar biasa, baru 5 menit jalan dari rumah Donny, aku langsung ditanya originality-nya. Pak Sopir kayaknya senang banget ketemu orang Manado yang travelling ke Lombok, mukanya langsung sumringah gitu. Dia juga sempat memuji kecantikanku yang katanya sangat ke-Timur-an, bwahahaa~ *langsung ngasih tip :p*
Obrolan kami paling menarik adalah ketika dia curcol (curhat colongan.red) tentang kehidupan rumah tangganya. Obrolan itu dimulai dengan sebuah cerita & pernyataan: "Mbak Erlin, istri saya sering ngirim uang untuk orang tuanya tanpa sepengetahuan saya. Menurut Mbak, apa alasan dia ngelakuin itu?"
Dan tidak butuh waktu lama bagiku untuk memancing Pak Sopir mencurahkan ceritanya...
Pernikahan Orang Sasak (source: http://radio.ilombok.net) |
Jadilah Pak Sopir melarikan pacarnya selama 3 hari, diinapkan di rumah saudaranya. Setelah 3 hari kemudian diutuslah seorang wakil dari pihak pria menemui orang tua wanita dan dilakukan proses peminangan.
Sekarang mereka sudah hidup bahagia bersama, meskipun belum dikaruniai momongan. Tapi ya itu, masih ada masalah yang belum terselesaikan: ketidaksukaan mertua kepada Pak Sopir. Mungkin itu alasan kenapa istrinya Pak Sopir suka diam-diam kalo memberi uang ke orang tuanya, mungkin dia takut kalau Pak Sopir akan menunjukkan ketidaksukaannya. Itulah jawaban yang kuutarakan kepada beliau. Dan Puji Tuhan, jawaban itu diterima dengan lapang dada. Beliau akhirnya berjanji akan terus berusaha memperbaiki hubungannya dengan sang mertua, dan mengajak istrinya untuk selalu berterus-terang satu dengan yang lain. DUH! Kok aku merasa jadi konsultan pernikahan ya? Pacar aja belum ada lho~ *KODE*
Senangnya bisa menjalin pertemanan yang baru dengan Pak Sopir, meskipun entah kapan kami akan bertemu lagi :') Ya, salah satu bagian paling menyenangkan dari solo traveling adalah mudahnya bersosialisasi dengan penduduk setempat! Kita tidak akan sibuk dengan partner atau kelompok kita sendiri, jadi lebih banyak waktu & kesempatan untuk ngobrol dengan orang-orang asing di sekitar kita :)
Aku belajar banyak hal baru di trip kali ini. Thank you so much, Lombok! \^o^/
Jangan kebanyakan curhat sama pak Sopirnya lin. Nanti.......
ReplyDeleteAku mah pendengar yang baik aja :) Btw, ini siapa? :D
Deletegaya penulisannya Erlin banget... banget... nice story lin... keep posting ya
ReplyDeleteHehehe, thanks for reading Maaaaakk (k)
Delete