Hari kedua backpacking di Osaka, aku dan Mama akhirnya kembali merasakan hangat sinar mentari walaupun suhu masih di kisaran 13℃. Sayangnya, kami hanya sempat sowan ke satu destinasi saja karena harus meninggalkan Osaka dan melanjutkan perjalanan ke Tokyo. Eh... baru beberapa menit menginjak Tokyo, kami hampir saja terjebak memakan daging kuda! Penasaran yaa? Monggo scroll ke bawah untuk tahu cerita lengkapnya 😁
|
Baru saja mekar |
|
Puas-puasin mesra sama Mama selagi masih single |
Disclaimer: trip ini penuh kekonyolan imbas dari kurangnya riset selama persiapan, padahal ini kali pertamaku menjadi "tour guide". Saran untuk Readers sekalian: jangan tiru mentah-mentah itinerary-nya, ambil aja beberapa intisari kayak pilihan destinasi (tentunya based on the pictures) dan transportasi menuju kesana. Lalu, nikmati aja trip review ini sebagai penghibur disaat capek atau suntuk melanda kalian. Hehehe.
DAY 4. 1 APRIL. OSAKA-TOKYO.
Setelah
check-out dari Fuku Hostel Namba dan ber-dadah-dadah-ria dengan kedua Mbak asal Indonesia, aku dan Mama menggeret koper menuju destinasi pertama (dan satu-satunya) hari ini: Osaka Castle. Kami singgah dulu membeli perbekalan sebelum turun ke Namba St., sekotak tisu (kena pilek hasil hujan-hujanan) dan
hand warmer. Nah yang terakhir ini adalah harta karun paling berharga yang kutemukan sepanjang
Japan Trip. Bentuknya berupa kantong kecil seukuran telapak tangan, berisi berbagai bahan penghantar panas seperti
iron atau
charcoal yang akan menimbulkan panas setelah digosok-gosok. Umumnya
hand warmer dapat bertahan hingga 24 jam. Selain jenis satu ini, ada juga
warmer untuk ditempel ke pakaian (tidak boleh kontak dengan kulit), keduanya sama-sama ampuh. Seharian kemarin mencari
warmer di Kyoto, entah kenapa malah justru berjodoh di Family Mart depan hostel.
|
Finally I found you |