Sebagai pengikut setia serial
Game of Thrones-nya HBO (halah padahal selalu nonton lewat IndoXXI hahaha), aku sangat
excited mengikuti tur hari ini. Terlepas dari harganya yang mencapai Rp1,2 juta, tur
Game of Thrones (
GoT) membuatku merasa sangat dekat dengan serial favoritku ini. Terlebih lagi, lokasi-lokasi syuting ini mayoritas adalah lokasi
Winterfell, rumah bagi
House of Stark, jagoanku dalam GoT.
Di awal rangkaian
trip review ini aku sudah pernah cerita kan bahwa Bang Adi sempat bimbang menentukan destinasi, apakah akan ke Edinburgh atau ke Irlandia setelah dari London. Nah, keputusan memilih Irlandia tidak lain dan tidak bukan karena tur GoT ini. Di Irlandia sendiri, ada dua lokasi tur yang bisa kita pilih, Dublin atau Belfast. Kami mengambil yang Dublin karena tentunya lebih dekat dan terjangkau dari penginapan. Sebenarnya mungkin saja kami juga ikut tur Belfast kalau durasi tinggal di Irlandia lebih lama. Apa daya, kami hanya tiga hari saja di negara cantik ini.
|
Cita-cita: menjadi Arya Stark |
Tur ini dioperatori oleh
Game of Thrones Tours Ltd. yang, menurut
TripAdvisor, berada di nomor urut teratas untuk kategori
Outdoor Activities di Dublin. Reviunya bagus-bagus semua, jadi
Readers nggak perlu khawatir kena
scam kalau pesan tur di mereka. Harga untuk mengikuti tur ini sebesar €75 per orang. Oh ya, tur dikhususkan untuk orang dewasa (18+) ya jadi jangan membawa anak remaja apalagi bayi yah. Selain itu, tur akan membutuhkan banyak jalan kaki, jadi tidak disarankan bagi orang dengan keterbatasan mobilitas. Seluruh peserta tur diharapkan menggunakan sepatu
outdoor yang nyaman dan menggunakan pakaian yang sesuai dengan cuaca Irlandia Utara yang sejuk.
|
Siapkan sepatu dan pakaian yang nyaman |
Hari ini aku dan Bang Adi akan mengunjungi sejumlah lokasi syuting tiga
season awal GoT di Dublin, mulai dari
Winterfell Castle hingga
camp-nya
Robb dan Catelyn Stark.
THURSDAY, 31 MAY 2018
Aku dan Bang Adi memulai hari dengan bangun jam 6.00 pagi. Pagi banget? Iya, soalnya tur GoT dimulai jam 8 pagi. Karena harus meninggalkan hotel lebih pagi daripada waktu buka restoran, kami pun memesan
take away breakfast ke resepsionis malam sebelumnya. Jam 6.30, begitu mau berangkat, kami temukan dua kantong sarapan sudah menunggu di atas meja resepsionis. Wah, Hotel Hilton Kilmainham emang
the best!
|
Breakfast with a view |
Meeting point tur ini adalah di Hotel Hilton Garden Inn, sekitar 30 menit jaraknya dari hotel kami ditempuh dengan tram. Saat aku dan Bang Adi tiba, suasana masih sepi. Kami jadi bertanya-tanya, bener nggak sih di sini? Kok sepi banget? Untuk mengalihkan perhatian dari rasa cemas dan
insecure, Bang Adi mengajakku menyeberang jalan ke tepi Sungai Liffey untuk menikmati sarapan berupa
sandwich,
muffin, dan buah apel
plus sebotol jus jeruk. Sempat waswas juga dengan keberadaan beberapa ekor burung merpati yang tampaknya mengincar roti lapis sarapan kami.
Seiring matahari bergerak naik, orang-orang mulai terlihat ramai berkumpul di depan hotel Hilton Garden Inn. Akhirnya pada pukul 7:45, sebuah bus hitam abu-abu berukuran sedang (lebih kecil dari Damri trayek Soetta-Gambir) tampak menepi. Kami dan peserta tur lain langsung naik ke dalam demi menghindari udara dingin Dublin pagi hari. Pukul 08:00, bus pun berangkat tepat waktu ke arah utara Irlandia.
|
Bus yang membawa kami keliling |
Kami berkenalan dengan pemandu perjalanan hari itu:
Lar. Dia membuka perkenalan dengan menyerukan salam khas GoT: "
Valar Morghulis!"
Ehm, tentu saja salam Lar tidak berbalas sesuai harapannya. Hahaha. Kami masih malu-malu untuk berteriak kencang, masih pagi lhoooo~ Tapi bahkan ada beberapa peserta yang tidak tahu bagaimana harus membalas salam Lar. Sepertinya bukan penggemar GoT, mungkin hanya diseret oleh pasangannya untuk menemani ikut tur. Tidak masalah... Lar dengan sabar dan semangat memberi tahu bagaimana cara membalas salamnya. Pada percobaan ketiga, barulah kami bisa membalas dengan kompak dan lantang: "
Valar Dohaeris!"
|
Perkenalkan, pemandu wisata kami: Lar |
Terlihat garang dengan rambut panjang ikal dan kostum serba hitam berlogo
House of Stark, Lar rupanya turut menjadi pemeran figuran dalam
show GoT. Dengan bangga dia menunjukkan sejumlah foto dan video yang menampilkan sosoknya. Keren sekali! Lar sama sekali tidak pelit berbagi cerita tentang kisah nyata
behind-the-scene, besaran honor yang diterima, dan beberapa
inside stories lainnya.
Sepanjang perjalanan meninggalkan pusat kota Dublin lewat Port Tunnel, kami bermain kuis singkat tentang pengetahuan GoT. Pemenang kuis nantinya boleh memilih pedang terbaik yang akan dipakai sebagai properti foto di akhir tur. Wah, kalau aku menang aku bisa berpose dengan
Needle (pedangnya Arya Stark)! batinku dalam hati. Sayang sekali, ternyata memori dan 'ilmu'-ku tentang GoT tidak semendalam itu hahaha. Jadi aku berpose dengan pedang yang mana? Coba
scroll ke atas lagi untuk lihat fotonya 😉
Bus kami sempat berhenti untuk istirahat sejenak di
Castlebellingham Applegreen. Biasa lah, kayak kalo kita lewat jalur darat ke Bandung atau bahkan Purwokerto, tentu harus ada masanya berhenti di
Rest Area untuk mampir ke toilet atau sekalian ngopi dan ngemil.
Dari Castlebellingham, kami menempuh 1 jam perjalanan hingga tiba di perhentian pertama
Game of Thrones Tour ini. Selamat datang di
Tollymore Forest Park! Di taman ini kami akan
trekking sejauh 3,2 KM dengan durasi tur 2 jam. Begitu tiba, kami langsung dibagikan mantel wol serupa yang digunakan para
casts GoT. Ya ampun! Serasa ikutan syuting GoT beneran 😍
|
Seluruh peserta tur dalam balutan mantel wol |
Hutan Tollymore seluas 630 hektar ini menjadi lokasi syuting bagi banyak adegan penting seperti
"beyond the Wall", Ramsey Bolton dan
hounds-nya mengejar Theon Greyjoy di tengah hutan, penemuan
direwolf pups yang kemudian jadi milik seluruh anak-anak Stark, serta kemah
Wildling.
|
Berjalan memasuki Tollymore Forest Park |
Masih pada ingat nggak gimana scene yang menjadi pembuka episode perdana GoT? Nah, foto berikut ini adalah lokasi syuting scene tersebut: The Wildling Massacre scene dimana potongan-potongan tubuh para Wildlings ditemukan melingkar di tengah timbunan salju membentuk suatu simbol tertentu. Winter is coming!
|
Masih ingat kan dengan scene perdana serial GoT ini? |
Setiap kali selesai memberi penjelasan lengkap dengan presentasi gambar dan video, Lar memberi kesempatan pada kami untuk bertanya apapun tentang GoT.
"How was it working with all the casts?" tanya salah seorang peserta tur.
"They are all very nice. We were shooting for days and nights, we slept on the site, we ate together, we spent so many hours shooting that made us close like family," Lar menjelaskan. "Kit (Harrington) and Emilia are especially nice and fun to work with. They are my favorite." Selain kedua nama tersebut yang berperan sebagai Jon Snow dan Daenerys Stormborn, Lar masih menambahkan beberapa nama pemeran yang tidak bisa lagi kuingat.
Peserta tur yang lain bertanya lagi, "How about the payment, was it good?"
Lar sempat nyengir sebentar sebelum akhirnya menjawab, "It was good, yeah. But most importantly is the pride. I'm just so proud being able to participate in this serial. That matters more for me." Lar lalu bercerita tentang bagaimana dia selalu mencari-cari sosoknya sendiri dalam setiap episode GoT yang tayang. Hanya setengah sampai satu detik saja, tapi sudah cukup jelas untuk disadari, "Oh, that's me!" Dan tentu saja, dia akan meng-screenshot dan membagikannya pada keluarga dan kerabat terdekat. Aku pun pasti akan sebangga itu juga jika bisa turut berperan di serial yang banyak penggemarnya ini. 😆
|
Lokasi campfire Tyrion dan Jon Snow dalam perjalanan ke north to the Wall
|
|
Lar menunjukkan scene Ramsay Bolton mengejar Theon Greyjoy |
|
Selain panel gambar, Lar juga menunjukkan video singkat
(Lokasi para anggota Night Watch melihat White Walkers) |
Lokasi syuting selanjutya: jembatan tempat anggota keluarga Stark menemukan direwolf yang mati dan keenam anaknya yang akhirnya 'dibagikan' pada tiap-tiap anak Stark, termasuk Jon Snow.
|
Lokasi tempat direwolves ditemukan |
Pukul 13:15 kami berhenti untuk makan siang di
The Lobster Pot, sebuah restoran/pub kecil nan menawan di kawasan pelabuhan Danau Strangford. Kita bebas memilih makanan dan minuman apa saja dari menu. Tapi ingat, harganya belum termasuk dalam biaya tur alias selesai makan siang harus bayar dulu ke kasir. Kalau tidak salah, aku dan Bang Adi menghabiskan sekitar Rp150 ribu per orang.
|
Justru 'bertemu' Needle di The Lobster Pot! |
Kami beruntung sekali siang itu,
Readers. Di luar The Lobster Pot sedang ada dua anjing
Northern Inuits tampan yang berperan sebagai
direwolves-nya Robb dan Bran Stark:
Summer (Odin) dan
Grey Wind (Thor). Kedua anjing ini dimiliki oleh
William Mulhall yang juga turut berperan di
Game of Thrones.
|
Odin dan Thor beserta pemiliknya, Will (paling kanan) |
Nah, sekeluarganya William ini ternyata turut ambil bagian dalam syuting
Game of Thrones; kakeknya (foto di bawah) juga
menjadi pemeran figuran sementara abangnya (berfoto di samping Bang Adi) adalah bagian dari kru film GoT.
|
Kakek Mulhall dan album foto keluarga dalam perannya di GoT |
Usai makan siang, rombongan kami berpindah ke destinasi kedua,
Castle Ward Estate. Kastil dari Abad 16 berperan penting sebagai rumah Keluarga Starks alias
Winterfell. Seluruh
scenes terkait Winterfell direkam di lokasi ini, salah satunya tentu adegan paling
memorable: jatuhnya Bran Stark dari ketinggian menara karena didorong Jaime Lannister. Sudah tahu dong menaranya yang mana?
|
Castle Ward Estate |
|
Danau Strangford sebagai latar belakang |
|
Welcoming King Robert Baratheon
(Source: Detik) |
Kami kemudian diajak Lar trekking santai menuju sebuah kastil kecil yang berdiri megah di atas bukit, tak jauh dari Castle Ward. Tower House ini adalah "The Twins" -- kastil yang menjadi rumah Lord Walder Frey, dan menjadi lokasi kemah Robb Stark di Riverlands.
|
Tower House di latar belakang |
|
Danau Strangford Lough. Cantik sekali yaaa? |
|
Lar tetap semangat menjelaskan di bawah terik matahari |
Trek berlanjut ke tepian danau Strangford Lough. Kami berhenti di bawah salah satu pohon besar dengan dahan bengkok yang kokoh. Ini adalah lokasi 'penggantungan' tiga gadis penjaga kedai yang dibunuh oleh tiga
bannermen Keluarga Stark. Brienne of Tarth, bersama Jaime Lannister, yang menemukan dan menguburkan mayat ketiga gadis itu sekaligus membantai ketiga
bannermen biadab tersebut. Masih ingat
scene-nya yang mana? Coba tonton video
satu ini.
|
The tavern girls pernah 'digantung' di pohon ini |
Dari Castle Ward, perjalanan berlanjut lagi sekitar 30 menit bermobil. Destinasi terakhir tur GoT adalah Inch Abbey, sebuah reruntuhan biara Cistercian berarsitektur Gothic dari Abad 12 yang menjadi lokasi syuting penobatan Robb Stark (Richard Madden) sebagai "King in the North". Saat itu, Robb bersama sang ibunda, Cat Stark, dan sejumlah prajuritnya sedang bermalam di Inch Abbey. Tengah malam, mereka mendengar kabar bahwa Eddard Stark telah dibunuh atas perintah King Joffrey Baratheon. Malam itu juga, Robb selaku anak lelaki sulung Ned Stark dinobatkan menjadi Raja di Utara.
|
Inch Abbey |
|
Adegan penobatan Robb Stark
(Source: Detik) |
Di lokasi ini kami berfoto dengan properti pedang, perisai, dan bendera yang sejak awal disimpan di bagasi bus. Tentunya ini bukan properti asli yang digunakan di film yaaa, hanya replika saja. Tapi hanya replika pun, pedang-pedang ini terasa berat sekali. Salah satu pedangnya bahkan hampir setinggi badanku yang hanya 1,5 meter ini. Ya ampun, kebayang dong gimana bongsornya para pemeran dalam GoT?
|
Foto dengan properti senjata |
Selesai sudah rangkaian
Game of Thrones Tour. Bus kami kembali ke Dublin melewati Ballynahinch dan Dromore, rute yang penuh pemandangan indah. Kali ini kami diputarkan dua-tiga episode
Game of Thrones dari
seasons awal, khususnya yang berlokasi syuting di tempat-tempat yang kami datangi hari ini.
Sesuai jadwal, pukul 19:30 kami tiba kembali di Hilton Garden Inn. Sebelum berpisah, Lar mengingatkan kami untuk tidak lupa mengecek
Facebook fan page mereka karena malam ini dia akan segera mengunggah foto-foto dari tur hari ini. Sungguh pelayanan prima dan memuaskan! 😍
Readers tak perlu berpikir dua kali deh untuk bergabung dalam tur ini, dijamin bakal pulang dengan hati cerah ceria.
Mengikuti tur GoT di Dublin,
checked! Sekarang aku jadi berambisi untuk ikut tur-tur lainnya yang tersebar di berbagai kota dan negara. Beberapa yang jadi impianku adalah
Belfast (
The Iron Islands) dan
Dubrovnik (
King's Landing). Aaaaahhh! Yang terakhir ini sudah lama nangkring di daftar personalku. Mohon doanya ya,
Readers,
agar bisa terwujud suatu saat nanti.
|
Rute kami di Tur GoT hari ini |
*
FRIDAY, 1 JUNE 2018
Mempersingkat cerita, hari ini aku dan Bang Adi kembali ke 'pelukan' si Kota Kelabu, London. Kami menuntaskan agenda masing-masing di hari terakhir
trip: Bang Adi bertemu temannya yang sedang kuliah di Inggris sekaligus memborong produk teh favoritnya (
Twining's), sementara aku kopi darat dengan Kak
Indra Hadyiswanto, sahabatnya Kak Fie (kakak kandungku.red) yang sudah lama bekerja di London. Aku diajak makan malam di Poppie's Fish & Chips Soho lalu berjalan-jalan hingga The National Gallery dan kawasan
Chinatown. Makasih, Kak Indra, untuk
Friday Night ini!
|
Admiralty Arch |
|
Memorial Florence Nightingale, Sidney Herbert, dan Guards Crimean War |
*
SATURDAY, 2 JUNE 2018
Jadwal penerbangan yang berbeda menyebabkan aku dan Bang Adi akan terbang ke Istanbul pada waktu yang terpisah. Aku berangkat duluan pukul 11:00 pagi dan Bang Adi baru akan menyusul sore harinya. Jadwal ini memberikan aku kesempatan untuk keluar bandara Ataturk dan pesiar di kota Istanbul selama 5 jam. (Tentunya dengan terlebih dulu membayar
e-Visa Turki sebesar Rp430 ribu!)
|
Hidangan makan siang di penerbangan LGW-IST Bang Adi |
Menjelang tengah malam, barulah aku bertemu kembali dengan Bang Adi di
Turkish Airlines Lounge Bandara Ataturk. Wah... selesai juga liburan 10 hari di Inggris dan Irlandia. Ucapan terima kasih tak terhingga kepada
travelmate andalan,
Abang Supriadi, yang bukan saja sukses memenuhi kerinduanku melihat London Eye, tapi juga cita-cita mencicipi kelas bisnis internasional! Bang Adi emang
travelmate terbaikkkk~ 💪
|
Halo lagi, Turkish Airlines Istanbul Lounge! |
|
Turkish Airlines Business Class, IST-CGK route |
|
Look at those beautiful meals! |
Untuk rincian biaya dan
itinerary selengkapnya, segera aku susulkan ya
Readers. Atau
feel free aja untuk nanya langsung ke aku lewat DM Instagram atau kolom komentar di bawah ini. Maklum...
trip sudah berlalu satu tahun lalu, alhasil segala catatan pun sudah terselip entah di mana. Hahaha.
Makasih sudah setia mengikuti rangkaian cerita
England-Ireland Trip ini ya! Semoga kalian juga berkesempatan menginjakkan kaki di kedua negara ini, dan syukur-syukur menjajal kenikmatan
Business Class juga (aminin yang kenceng!) Sampai jumpa di
blog post selanjutnya!
0 testimonial:
Post a Comment