Trip pertamaku di tahun 2019 adalah ke negara berjulukan
"Pearl of the Orient" alias
Filipina. Selama 3 hari, aku berkesempatan mereguk keindahan Pulau Palawan, salah satu destinasi wisata terbaik dunia yang juga masuk dalam daftar UNESCO
Heritage List.
Perjalanan satu ini tergolong yang paling
surprising dan berkesan karena...
Bang Supriadi,
travelmate andalanku, sudah membelikan tiket untukku tanpa basa-basi bertanya terlebih dahulu 😅 Barulah aku diberi tahu pas kami makan siang bareng: "Abang sama siapa ke Filipina nanti?" Dijawab Bang Adi dengan santai tanpa beban, "Samamu." Ga paham lagi sih sama Abang satu ini 😂 Yang cuma bisa
ngajak traveling bareng memang akan kalah ya sama yang
langsung beliin tiket (walaupun nanti ditagih juga menjelang
due date kartu kredit hahaha)
Akhir November 2018, terbentuklah grup WhatsApp "El Nido Trip" dan akhirnya ketahuan siapa saja 'curut-curut' anggota
trip kali ini: Bang
Tommy Otniel Tobing,
Ananda Goentoer Lumbantobing,
Yosafat Probo Kuncoro,
dan Kak
Novrani Sitohang. Senangnyaaa! Kali ini aku punya teman sekamar.
Bye bye, rasa kesepian di tengah malam! Oh ya, jadi ternyata semua anggota
trip ini tidak diberitahu siapa saja pesertanya. "Nanti aja, biar
surprise," jawab Bang Adi tiap kali mereka menanyai. Ckckck...
cem apa kali ya Bang 😏
|
Anggota lengkap! |
Anyway... mengutip saran dari Bang Adi, waktu terbaik untuk mengunjungi Pulau Palawan adalah bulan Januari - April karena cuacanya bagus dan matahari bersinar dengan teriknya. Terbukti selama 3 hari 2 malam di El Nido, kami disambut cuaca cerah tanpa mendung sama sekali. Sedangkan untuk urusan uang tunai, kami tidak menukar peso (mata uang Filipina) dari Indonesia karena
rate-nya cukup mahal, maklum Peso terbilang mata uang langka di sini. Kami langsung tarik tunai dengan kartu debit Jenius-nya BTPN di bandara maupun kota El Nido.
Rate-nya terbukti lebih murah dari
money changer baik di Indonesia maupun Filipina.